slide-1 slide-2

Ekonomi kreatif terus berkembang seiring perkembangan teknologi informasi yang melahirkan wujud kreativitas baru dalam bentuk industri kreatif berdasarkan budaya lokal dan ilmu pengetahuan. Ekonomi kreatif tidak hanya mengenai penciptaan nilai tambah secara ekonomi, tetapi juga penciptaan nilai tambah secara sosial, budaya, dan lingkungan.
Industri kreatif yang merupakan subsistem dari ekonomi kreatif menjadi penggerak dalam menciptakan nilai-nilai tersebut. Industri kreatif tidak hanya menghasilkan produk-produk dari seni budaya, tetapi juga mulai menghasilkan produk-produk yang penting dalam kehidupan sehari-hari. Industri kreatif menunjukkan pertumbuhan yang lebih besar dari rata-rata pertumbuhan ekonomi global, termasuk juga kontribusinya dalam penciptaan lapangan pekerjaan, nilai tambah, dan jumlah usaha. Selain itu, ekspor produk kreatif dunia terus menunjukkan peningkatan.
Perkembangan ekonomi kreatif tidak terlepas dari perkembangan budaya setempat sehingga semakin kreatif suatu negara mengemas budayanya, maka negara tersebut akan semakin kuat indentitas dan citranya yang mendorong pertumbuhan ekonomi negara. Salah satu faktor kunci untuk mengembangkan ekonomi kreatif adalah bagaimana sebuah kota diberlakukan sebagai pusat budaya dan seni.
Kota kreatif didefinisikan sebagai kota yang berbasiskan kreativitas sebagai cara hidup dalam tiga aspek utama : ekonomi (creative economy), sosial (creative society), dan pemerintahan (creative policy).

Dengan kelembagaan yang efektif, setiap pemerintah daerah akan mudah menerapkan kebijakan pembangunan kota kreatif berbasis inovasi dengan penguatan lembaga pendidikan, memfasilitasi wirausaha pemula, penyediaan akses pembiayaan dan ketersedian infrastruktur, serta regulasi yang mendukung.
Penciptaan kota kreatif sering kali tidak berjalan maksimal karena tidak adanya entitas yang menggerakkan proses koordinasi dan sinergi secara sistematis serta lemahnya kepemimpinan yang mampu menggerakkan seluruh pemangku kepentingan. Supaya dapat tercapai, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi merupakan sebuah proses yang perlu dilakukan untuk dapat berjalan secara berkesinambungan.
Yayasan Pilar Purbalingga ikut mengambil bagian dalam terwujudnya kota kreatif Purbalingga melalui program yang mampu mengangkat dan mengembangkan kegiatan kratif seperti seni pertunjukan, musik, fotografi, permainan interaktif, fesyen, design, penerbitan / percetakan, kerajinan, kuliner  dan adveretising, yaitu :
1. Penguatan dan pendampingan terhadap pelaku kegiatan ekonomi /industri kreatif;
2. Penyelenggarakan ajang  ekspresi  dan aktualisasi bagi kegiatan ekonomi /industri kreatif